Bali Architect

- BINA NUSA PRIMA-

Arsitektur Bali

design services &

build your dream

Arsitektur Bali

Arsitektur Bali - Arsitektur atau pengetahuan bangunan adalah seni yang sudah dilakukan oleh setiap pribadi untuk mengimajinasikan diri dan pengetahuan mereka dalam membuat bangunan. Dalam pengertian yang bertambah luas, arsitektur meliputi membuat dan membuat seluruhnya lingkungan binaan, dimulai dari tingkat makro yakni rencana kota, perancangan perkotaan, arsitektur landscape, sampai ke tingkat micro yakni design bangunan, design interior dan desain produk. Arsitektur mengarah pada beberapa hasil proses perancangan itu. Arsitektur lahir dari dinamika di antara keperluan (keperluan situasi keadaan yang aman, keamanan, dsb), dan langkah (bahan bangunan yang ada dan teknologi konstruksi).

Arsitektur prasejarah dan primitif sebagai tahapan awalnya dinamika ini. Selanjutnya manusia jadi lebih maju dan pengetahuan mulai tercipta lewat adat lisan dan praktik-praktik, arsitektur berkembang jadi keterampilan. Pada tahapan berikut ada proses eksperimen, improvisasi, atau peniruan hingga jadi hasil yang sukses. Seorang arsitek waktu itu bukan seorang figure penting, dia hanya meneruskan adat. Arsitektur Vernakular lahir dari pendekatan yang begitu dan sampai sekarang masih dilaksanakan di beberapa sisi dunia. Arsitektur Bali

Tugas dan Ruang Lingkup Arsitek

Menurut IAI yang disebut ringkasan dari Ikatan Arsitektur Indonesia, pekerjaan dan ruang cakup tugas seorang arsitek adalah:

  1. Mengonsep Perancangan. Pada tahapan ini arsitek lakukan penyiapan perancangan yang mencakup pengecekan semua data dan info yang diterima, membuat analitis dan pemrosesan data.
  2. Prarancangan (Membuat Skematik Design). Di sini, arsitek membuat skema dan gubahan wujud arsitektur yang direalisasikan dalam beberapa gambar berdasar ide perancangan yang sudah diatur.
  3. Peningkatan Perancangan. Di tahapan ini arsitek bekerja atas dasar prarancangan yang sudah disepakati oleh pemakai jasa untuk tentukan: mekanisme konstruksi dan susunan bangunan, bahan bangunan, dan prediksi ongkos yang diperlukan.
  4. Pembikinan Gambar Kerja. Arsitek mengartikan ide perancangan yang terdapat di dalam peningkatan pancangan itu ke beberapa gambar dan beberapa uraian teknis yang terperinci, hingga seluruh pihak yang diikutsertakan bisa menerangkan proses penerapan dan pemantauan konstruksi.
  5. Penyediaan Penerapan Konstruksi. Pada tahapan ini, arsitek memproses hasil pembikinan gambar kerja ke wujud pola document pelelangan yang diperlengkapi dengan tulisan rincian Gagasan kerja dan persyaratan teknis penerapan pekerjaan-(RKS) dan gagasan biaya anggaran (RAB) terhitung daftar volume (Bill of Quantity/BQ).
  6. Pemantauan Periodik. Arsitek lakukan inspeksi dan pemantauan secara periodik di atas lapangan dan melangsungkan tatap muka dengan teratur dengan pemakai jasa dan eksekutor pemantauan terintegrasi atau MK yang dipilih oleh pemakai jasa.