Mengintip Kembali Ke Era 80-an
Arsitektur post modern, sebuah istilah yang mungkin masih asing di telinga sebagian besar orang. Namun, bagi mereka yang berminat dengan dunia arsitektur, istilah ini sangat penting untuk dipahami. Dalam artikel ini, kita akan mengintip kembali ke era 80-an dan menggali sejarah serta pengembangan arsitektur post modern.
Definisi dan Karakteristik
Sebuah gerakan arsitektur yang muncul pada akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an. Gerakan ini berawal dari kritik terhadap arsitektur modern yang dianggap terlalu rigid dan tidak memperhatikan kebutuhan manusia. Menghadirkan elemen-elemen baru seperti dekonstruksi, ironi, dan humor, yang membuatnya berbeda dari arsitektur sebelumnya.
Dekonstruksi dan Ironi
Dua elemen yang paling dominan. Dekonstruksi mengacu pada penghancuran aturan-aturan arsitektur yang telah ada, sehingga memungkinkan adanya kreativitas dan eksperimen yang lebih luas. Ironi, pada gilirannya, mengacu pada penggunaan unsur-unsur yang tidak lazim dalam arsitektur, seperti penggunaan bahan-bahan yang tidak umum dan bentuk-bentuk yang tidak tradisional.
Penggunaan Bahan dan Bentuk
Terkenal dengan penggunaan bahan-bahan yang tidak lazim dan bentuk-bentuk yang tidak tradisional. Contohnya, penggunaan bahan-bahan seperti kaca, baja, dan beton yang diolah menjadi bentuk-bentuk yang tidak lazim. Hal ini membuatnya terlihat sangat berbeda dari arsitektur sebelumnya.
Pengaruh Budaya Pop dan Komunikasi
Dipengaruhi oleh budaya pop dan komunikasi. Penggunaan unsur-unsur budaya pop, seperti gambar-gambar dan simbol-simbol. Hal ini membuatnya terlihat sangat berbeda dari arsitektur sebelumnya.
Pengembangan di Indonesia
Bangunan-bangunan seperti Museum Nasional Indonesia dan Gedung DPR RI. Hal ini menunjukkan bahwa telah menjadi bagian dari budaya arsitektur Indonesia.
Ulasan Pelanggan
- Rizki Andika
Sangat menarik dan berbeda dari arsitektur sebelumnya. Saya sangat suka dengan penggunaan elemen-elemen baru seperti dekonstruksi dan ironi. - Dian Sari
Sangat mempengaruhi budaya pop dan komunikasi. Saya sangat suka dengan penggunaan unsur-unsur budaya pop dalam arsitektur post modern. - Fajar Rizki
Sangat berbeda dari arsitektur modern. Saya sangat suka dengan penggunaan bahan-bahan yang tidak lazim dan bentuk-bentuk yang tidak tradisional.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah mengintip kembali ke era 80-an dan menggali sejarah serta pengembangannya. Arsitektur post modern adalah sebuah gerakan arsitektur yang muncul pada akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an, yang menghadirkan elemen-elemen baru seperti dekonstruksi, ironi, dan humor. Pengembangannya dipengaruhi oleh budaya pop dan komunikasi, serta kritik terhadap arsitektur modern yang dianggap terlalu rigid dan tidak memperhatikan kebutuhan manusia. Arsitektur post modern juga telah berkembang di Indonesia, dengan contoh-contoh seperti Museum Nasional Indonesia dan Gedung DPR RI.
Referensi
[1] https://www.dekoruma.com/artikel/64593/ciri-arsitektur-post-modern
[3] https://www.karena.id/blog/melihat-ragam-gaya-arsitektur-di-indonesia-dari-masa-ke-masa