Softswitch: Arsitektur Utama & Kelebihan Terhadap PSTN
Arsitektur switching yang berbasis perangkat lunak, yang dirancang untuk menyediakan kontrol panggilan dan manajemen jaringan IP. Softswitch memiliki beberapa elemen utama yang berbeda dengan arsitektur PSTN, seperti:
- Media Gateway (MG): MMG mengonversi sinyal analog ke digital dan sebaliknya, juga menghubungkan jaringan dengan teknologi yang berbeda seperti PSTN, GSM, dan VoIP.
- Media Gateway Controller (MGC): Mengontrol dan mengelola panggilan, termasuk membangun, memelihara, dan mengakhiri sesi komunikasi.
- Signaling Gateway (SG): Menerjemahkan protokol signaling antara jaringan yang berbeda, memungkinkan komunikasi antara jaringan yang berbeda protokol.
- Call Agent: Menangani panggilan, termasuk routing, billing, dan layanan pelanggan.
- Feature Server: Menyediakan layanan tambahan, seperti voicemail, call forwarding, dan conference calling.
- Operating Support System (OSS):OSS bertanggung jawab atas pemantauan, pengelolaan, dan operasi jaringan untuk memastikan kelancaran operasionalnya.
Fungsi-fungsi Softswitch
- Switching: Berfungsi untuk menyambungkan dan memutuskan hubungan sementara, seperti menghubungkan jaringan PSTN dengan jaringan IP.
- Control: Bekerja berdasarkan instruksi pensinyalan yang datang dari luar atau dari data yang disimpan oleh sentral telepon itu sendiri.
- Signaling: Mampu melakukan translasi protokol, sehingga dapat menjamin interoperability antara sistem signaling yang berbeda-beda seperti SS7, MGCP, IP, SIP, H.323 dan lain-lain.
- Interface: Mempunyai interface yang disebut application programming interface (API) yang membuatnya mampu untuk menambahkan atau mengembangkan server-server yang digunakan untuk menambahkan service.
Kelebihan Terhadap PSTN
- Fleksibilitas: Dengan konfigurasi yang tepat, operator telekomunikasi dapat menawarkan beragam layanan kepada pelanggan karena softswitch mendukung berbagai jenis layanan dan protokol.
- Skalabilitas: Dapat dengan mudah disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang berkembang.
- Ketersediaan: Tingkat keandalannya tinggi dan mudah diperbaiki jika terjadi kegagalan.
- Biaya: Lebih ekonomis daripada sistem switching tradisional karena tidak memerlukan perangkat keras khusus.
Perbandingan dengan PSTN
- Arsitektur: Perbedaan mendasarnya dengan PSTN adalah bahwa basisnya ini adalah perangkat lunak, sementara PSTN berbasis perangkat keras.
- Layanan: Dapat mengakomodasi layanan VoIP, data, dan multimedia, sementara PSTN hanya mendukung layanan suara.
- Penetrasi: Dapat melakukan penetrasi terhadap PSTN dalam migrasi ke jaringan data, sedangkan PSTN tidak dapat melakukan penetrasi terhadap softswitch.
Contoh Penerapan
Softswitch dapat digunakan untuk berbagai jenis jaringan telekomunikasi, seperti:
- Jaringan telepon fixed-line: Softswitch dapat digunakan untuk mengatur dan mengelola panggilan pada jaringan telepon fixed-line.
- Jaringan mobile: Softswitch dapat digunakan untuk mengatur dan mengelola panggilan pada jaringan mobile.
- Jaringan VoIP: Softswitch dapat digunakan untuk mengatur dan mengelola panggilan pada jaringan VoIP.
- Jaringan NGN: Softswitch dapat digunakan untuk mengatur dan mengelola panggilan pada jaringan NGN.
FAQ
- Apakah softswitch dapat digunakan untuk mengatur panggilan pada jaringan PSTN?
- Softswitch dapat digunakan untuk mengatur panggilan pada jaringan PSTN, tetapi jaringan PSTN harus dikonfigurasi untuk menggunakan protokol yang diterima oleh softswitch.
Referensi
[2] http://eprints.undip.ac.id/35567/1/l2f005560.pdf
[3] https://www.neliti.com/publications/280876/softswitch-sebagai-peluang-efesiensi-jaringan-masa-depan